Suatu malam, saya masih terjaga dengan rasa cemas, berjalan mondar-mandir dan mencoba berdoa. Jujur saja, sikap doa saya saat itu bukan sedang berserah kepada Allah, melainkan marah dan mempertanyakan Dia. Tak kunjung lega, saya pun duduk dan memandang ke luar jendela ke arah langit malam. Tiba-tiba saja mata saya tertuju kepada Sabuk Orion—tiga bintang dalam posisi berjajar lurus sempurna yang…
Sejak kecil, Jackson bercita-cita menjadi anggota pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat. Ambisi itu membawanya menjalani tahun-tahun yang penuh disiplin fisik dan pengorbanan diri. Akhirnya ia pun menjalani berbagai tes yang menguji kekuatan dan daya tahannya, termasuk menjalani apa yang dijuluki para pesertanya sebagai “minggu neraka”.
Saya pernah diundang untuk bertemu dengan seorang pianis terkenal dunia. Karena sejak kecil saya sudah berkutat dengan musik—bermain biola dan piano, dan terutama menyanyi solo di gereja dan acara-acara lainnya—saya senang sekali mendapatkan kesempatan ini.
Saat masih kuliah, libur musim panas saya lalui dengan bekerja di sebuah resor di pegunungan Colorado yang sangat indah. Para karyawan diberi tugas jaga malam secara bergiliran—untuk mengawasi situasi kalau-kalau terjadi kebakaran hutan yang dapat membahayakan tamu-tamu saat tidur. Tugas yang awalnya tampak melelahkan dan tidak dihargai menjadi kesempatan unik bagi saya untuk berdiam diri, merenung, dan menemukan penghiburan dalam hadirat Allah yang kudus.